Kemarin
Blackberry masih menjadi benda mewah, sekarang android dan pad lebih
diagungkan. Kemarin juga, transaksi via mesin ATM masih sangat keren,
sekarang mobile banking memungkinkan orang melakukan transaksi bahkan di
tengah hutan sekali pun [jika ada sinyal]. Namun, tetap saja, aku masih
berada di titik yang sama untuk mengabadikan waktu dan mengabadikan
kenangan. Menyusuri setiap lorong waktu untuk tetap menemukanmu,
kemudian hari.
Aku
mencari tahu tentangmu dari mana saja, memperhatikan langkahmu dari
jauh, melihat cara menulismu di buku catatan, mengamati gerakan kakimu
ketika sedang duduk, membedakan mata ketika mengenakan kacamata dan
sesekali ketika kamu melepaskannya, juga menyenangkan menebak warna baju
apa yang akan kamu kenakan di kantor selanjutnya. Aku tahu namamu,
tanggal lahir, dan mungkin hal-hal sepele yang tidak penting untuk kamu
ketahui seperti bagaimana aku mengamatimu berinteraksi dengan
kawan-kawanmu sembari menunggu bahan PKL.. Sesekali, waktu memberiku
kesempatan untuk melihatmu dari dekat, tepat di sebelahku, tapi justru
di saat seperti itu aku tidak bisa melakukan apa-apa. Hanya
mengendalikan perasaanku yang terlalu senang, menyembunyikannya
baik-baik, dan terjebak dalam satu ruang ambivalen: di satu sisi semoga
waktu cepat berlalu dan di sisi lain biarkanlah kamu tetap di sebelahku.
.
Menjadi
teman tak bernama, mengagumi dari jauh, melihat dari belakang, dan
meyakinkan diri bahwa itu kamu: rupa yang sama yang kulihat di depan
ruang kerja. Ya, akan ada waktu yang panjang untuk bisa mengagumimu dari
dekat meski tak memandangmu dengan lekat.
Bukannya
jika tidak ada sesuatu yang bisa kita banggakan maka kemudian hal itu
akan ditinggalkan dan kita beralih pada hal lain yang lebih menarik?
Lalu perlahan pertemuan yang biasa itu tidak membekas apa-apa, hanya
sebuah rupa yang bagiku entah akan melihatnya lagi atau tidak, itu tidak
penting. Yang aku tahu, segala kemungkinan itu ada, segala kemungkinan
itu bisa terjadi. Hanya waktu yang bisa menafsirkan dan menyimpulkannya.
Hari
ini aku ingin menemukanmu, dalam rupa dan kekaguman yang sama tanpa
takaran yang dikurangi atau dilebihkan. Aku masih tetap menelusuri
lorong waktuku sendiri untuk tetap menemukanmu, hari ini, esok, dan
kemudian hari. Mungkin saja di sebuah tempat yang manis, yang kamu
sebut-sebut beberapa kali, sebuah beranda yang memberikan rasa sayang
dan keikhlasan: Teras helpdesk ACKP