Friday 16 May 2014

Harapan Yang pupus

Harapan Yang Pupus

Mataku panas, entah mengapa setiap kali kupandangi mata di foto ini, degup kencang jantungku terpacu. Perih, sedih, luka menyambar-nyambar. Lalu disusul dengan bahagia, ceria, suka yang sekedar mampir sebentar. Aku mengusap wajah yang tak sesungguhnya itu. Wajah salah seorang yang paling berharga dalam hidupku, sumber kekuatan cintaku. Setiap kali, setiap pagi dalam beberapa waktu ini kulakukan itu. Berharap siang nanti kudapatkan kabar darinya. Setiap hari –dalam beberapa waktu ini- harapan itu terkembang dan setiap hari –dalam beberapa waktu ini- pula harapan itu pupus.

No comments: